Terbentuknya Palung Mariana karena tubrukan hebat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempeng Filipina. Pada titik tubrukan tersebut, lapisan tanah jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi. Diperkirakan, Palung Mariana terbentuk sekitar 180 juta tahun yang lalu. Karena letaknya yang berada di khatulistiwa, Palung Mariana bukanlah titik terdekat dengan inti Bumi. Tekanan air di dasar Palung Mariana mencapai 703 kilogram per meter persegi. Tekanan air ini 1000 kali lebih kuat dari tekanan air dasar lautan lain.
Pada hasil ekspedisi tahun 2012, para ilmuwan menemukan tanda kehidupan di Palung ini. Setidaknya ditemukan tiga jenis makhluk hidup di sana, antara lain amuba raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (amphipoda), dan teripang kerdil (holothurian). Pada penelitian tahun 2016, NOAA menemukan spesies ubur-ubur kecil di Palung itu. Uniknya, ubur-ubur ini memiliki bagian kepala yang bersinar. Makhluk hidup tadi harus mengandalkan zat kimia seperti metan dan sulfur untuk membuat makanan, karena tidak adanya sumber makanan lain di Palung Mariana. Tim peneliti dari Universitas Aberdeen mengungkapkan bahwa zat polutan paling banyak terdapat di Palung Mariana adalah PBC (polychlorinated biphenyls). PBC adalah zat kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam alat-alat listrik, tinta, cat, hingga lem. Tidak bisa dipungkiri, zat berbahaya ini juga ikut meracuni makhluk hidup di Palung Mariana.
keren banget biru biru
BalasHapuslesgo palung mariana
BalasHapuskeren
BalasHapuslaut serem
BalasHapus